Halo Jepang

Hello *kalo ada emotnya mungkin sekarang lagi ngintip dibalik tembok hehe, udah lama ya bolos ngeblog kalo ibarat kuliah udah bolong absen buanyaaakk sampe’ bentar lagi bakal kena TBU (Tidak Bisa Ujian) hehehe

Jadi entri kali ini nulisnya agak-agak kayak mimpi gitu soalnya bakal ceritain tentang perjalanan selama di Jepang. Iya Jepang, negara yang dimimpikan sejak lama untuk dikunjungi, yang pernah aku tulis juga disini. Yang banyak aku tulis dibuku harian, yang aku tempel didinding kamar, yang sering aku ceritain ke temen-temen dekat dan keluarga. Akhirnya...

Akhir bulan april kemarin, alhamdulillah aku sama 95 orang mahasiswa/i dari berbagai universitas berbeda yang tersebar di Indonesia terpilih mengikuti sebuah program yang bernama JENESYS 2.0 8th batch dengan tema Urban Engineering and City Planning dimana acaranya merupakan program kerjasama antara pemerintah Jepang dan Indonesia dengan salah satu tujuannya adalah untuk membangun kerjasama antara kedua negara baik pada saat sekarang maupun kedepannya. Jadi berangkatlah daku huahahaha

 ( all member and supervisor of JENESYS 2.0 8th batch )

Seperti yang dibayangkan sebelumnya Jepang merupakan negara yang sangat maju kalo dicompare sama negara kita. Dari perjalanan kemarin banyak banget hal yang bisa dipelajarin dari kehidupan masyarakat mereka yang sebenarnya bisa kita contoh untuk kemajuan negara kita atau bahkan sebenernya kita memang sudah melakukan hal itu cuman sekarang udah terkikis aja, misalnya: 

Budaya Tepat Waktu

Coba deh, kira-kira berapa kali dalam seminggu kita bisa tepat waktu kalo lagi ada janji? Pasti bisa banget dihitung pake jari. Di Jepang sana semua orang kayaknya pada tepat waktu, keliatan kok dari kereta yang jalannya selalu nggak pernah telat. Bayangin aja kalo ketinggalan kereta, pasti jadwal dalam sehari udah ancur abis itu hihihi. Selama 8 hari memperhatikan tindak tanduk orang jepang, kayaknya emang semuanya pada tepat waktu gitu, seadainya aja kita bisa gitu ya? Berapa banyak coba’ waktu yang bisa kita manfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang lain? Yuk mulai sekarang dibiasain *tunjukdirisendiri

 ( ketinggalan kereta, yaudah~ bye~ btw, ini suasana di peron waktu asik nunggu kereta )

Budaya Berjalan Kaki

Wah kalo sekarang kayaknya jarang banget ya ngeliat orang beramai-ramai jalan kaki kecuali kalo demo *ups, tapi ternyata dijepang orang-orangnya lebih suka berjalan kaki dan naik sepeda serta menggunakan transportasi umum untuk berpindah tempat karena memang sih sistem transportasi mereka sudah sangat amat bagus. Tapi, bukan berarti nih ya karena sistem transportasi kita yang belum sebagus Jepang dan negara-negara lainnya kita jadi nggak bisa kayak mereka, at least mulai sekarang kita (noted for my own self actually) harus membiasakan untuk menggunakan transportasi umum dari pada kendaraan pribadi kecuali sepeda. Fungsinya kan banyak yah, selain bisa lebih sehat juga dapat membantu perkembangan ekonomi dibidang transportasi itu sendiri
.
( salah satu tempat parkir sepeda yang ada di Jepang )

( pemandangan kayak gini banyak banget terlihat dimana-mana, sampe' ke desa-desanya juga gini. pada suka banget naik sepeda yak xD )

( jalanan sampai sepi, soalnya pada banyak yang pake' transportasi umum )

Btw, di Jepang nggak ada jalur khusus sepeda loh alias jalur pejalan kaki ya sekalian sama jalur pengguna sepeda. Asik ya!
 
Budaya Musyawarah

Kalo di Indonesia sih kita nyebutnya musyawarah, kenapa tertarik ngebahas ini? Soalnya waktu berkunjung ke kota Kitakata ada satu pembahasan mengenai tata kota yang menarik perhatian, jadi gini di Kitakata ini ada sebuah proyek perbaikan jalan yang memakan waktu cukup lama yaitu 6,5 tahun. Kenapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan antara engineer dan warga masyarakat yang tinggal di Kitakata harus melakukan yang namanya musyawarah dulu atau workshop untuk membangun jalan kota mereka yang ilustrasinya seperti kira-kira begini; mau motif paving apa nih yang kita pakai? Pohon dan bunga apa ya kira-kira yang bagus ditanam dipinggiran jalan? Kalau bangunannya dimundurin gimana? Apa nih yang harus kita munculkan sebagai ciri khas daerah kita? belum lagi adanya proyek perbaikan jembatan, proyek pelepasan tiang dan kabel-kabel listrik untuk ditanam kedalam tanah serta pemasangan alat pencair salju yang membuat proyek perbaikan jalan ini memakan waktu yang lama. tetapi inti dari proyek ini adalah saling mendengarkan pendapat masing-masing untuk membangun kotanya atau salah satu bahasa kerennya disebut sebagai land rearragement. anyway, workshopnya sendiri setahun diadakan sampai empat kali loh.

( Sumber : file presentasi tata kota kitakata oleh staff tata kota kitakata. Terlihat proses penyusunan maket oleh para staff tata kota )

 
( Sumber : file presentasi tata kota kitakata oleh staff tata kota kitakata. Terlihat sedang terjadi musyawarah  antara para engineer dan perwakilan warga )

 ( kondisi salah satu jalan di kota kitakata yang akan diperbaiki )

 ( kondisi jalan yang telah diperbaiki setelah sebelumnya dilakukan tukar pendapat bersama warga, adem ya ngeliatnya  )

Waktu pertama kali denger pemaparan tentang ini agak-agak amazed gitu, karena mereke sebegitu detailnya merencanakan kota mereka, bikin ngiri huhuhu. Alhasil kota Kitakata jadi punya tata kota yang bagus, harusnya kita juga bisa menerapkan hal yang sama ya disini. Coba deh bayangin gimana bagusnya Samarinda kalo semua orang turut andil dalam membangun keindahan kotanya. Widih pasti bakal cakep banget!

Like what I wrote above, selama perjalanan kemarin banyak banget hal yang bisa dipelajarin dan banyak banget juga pengalaman-pengalaman seru. Jadi postingan selanjutnya ditunggu aja yaaaaaa pokoknya semuanya masih berasa kayak mimpi :)))

Komentar

  1. Halo Nia..
    Nia, kalau berkenan bagi2 tips dong supaya lulus program Jenesys O:)
    Salam kenal ya dari Banjarmasin :D

    BalasHapus
  2. Halo dan salam kenal juga Hilda,
    Saran dari saya cukup simple, terus asah kemampuan berbahasa asing Hilda khususnya bahasa Inggris karena merupakan bahasa yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi. Kemampuan berbahasa asing sangat diperhitungkan jika kita ingin mendapat beasiswa untuk student exchange seperti program Jenesys.
    Semoga sukses ya Hilda, tetap semangat!! :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Perjalanan : Merayakan Kelulusan

The First Country: Travel Around The World (Part 1)

Day 2 : From Tokyo To Sendai