What Happened in Japan
Tulisan kali ini merupakan
kelanjutan dari tulisan yang sudah lamaaaaaa sekali ada di blog ini, yaitu
pengalaman ketika berkunjung ke Jepang pada tahun 2014 yang karena satu dan
lain hal tidak diteruskan atau sedikit agak tertunda untuk diteruskan, I am so sorry tho. Aku tau ini sangat
amat terlambat untuk diceritakan and I am
not really sure if you curious about it
too but let me just tell you the rest of the story yak ;)
Kangen.
Jadi di entri terakhir mengenai Jepang aku cerita tentang pengalaman
di Fukushima, nah setelah menutup hari dengan ber-onsen ria keesokannya
kami kembali mendengarkan pemaparan mengenai kelanjutan kuliah singkat tentang
Tata Kota Kitakata yang kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi-lokasi
terkait yang dijelaskan. Nulis ini sekarang jadi pengen balik lagi deh, it was super duper fun and super duper
amazing and everything just like super duper cool. Btw, that day was the day
when I am falling in love with Matcha, pas kita lagi observasi ke lokasi-lokasi
terkait kami melewati salah satu toko yang menjual berbagai macam olahan green
tea yang salah satunya adalah Ice Cream
Matcha terus aku beli terus aku suka. Sukanya sampai sekarang dan aku tau
aku akan suka seterusnya hahahaha
(Penampakan Toko Matcha)
To tell you the
truth, I lost most of my pictures that I took in Japan because my external HD
is broken, it was back in the end of 2016. To think about it again here makes
me saaaaaaaaaaaaaaaaaaad hiks. Pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman ini adalah simpanlah
foto-foto anda di tempat yang aman seperti di google drive, dsb. karena HD eksternal bisa rusak kapan saja oleh
berbagai hal, selain itu tulislah pengalaman perjalanan anda as soon as possible karena foto-foto yang
anda simpan bisa saja hilang seperti kasus di atas dimana hal itu dapat membuat
anda kesulitan untuk mengurutkan pengalaman anda. Sekian.
Berikut adalah beberapa foto yang tersisa saat melakukan observasi
penataan Kota Kitakata (mostly found on
my VSCO folder):
Highlight dari foto-foto di
atas adalah tidak ada sampah yang
berserakan di jalan, walaupun ini bukan pembahasan yang ditonjolkan pada
kuliah penataan kota yang kami hadiri, menurut aku pribadi ini sangat menarik.
Kemanakah semua sampah yang ada di kota ini? Pengen nggak sih belajar lebih
jauh mengenai bagaimana Jepang mengelola persampahan mereka? Pasti seru!
Oh I really want to learn about that!!.
Oiya di foto terakhir di atas kita bisa liat as jalannya agak sedikit berbeda
ya dari as jalan yang ada di Indonesia, as jalan tersebut mempunyai fungsi lain
yaitu untuk mencairkan salju ketika musim dingin tiba.
Kelar muter-muter kota, sorenya kami bertemu dengan beberapa keluarga
yang nantinya akan menjadi keluarga angkat kami selama 2 hari 1 malam. Aku
masih ingat tuh waktu kita dikumpulin semuanya di dalam satu ruangan untuk
ketemu sama calon keluarga angkat kita. Ramaaaaaaiiiiiii~. Satu keluarga akan
menjamu 4-6 orang delegasi deh kalo nggak salah. Waktu itu aku sekelompok dengan
Bunga, Dian, Farah sama Tika, kita semua
dari provinsi yang berbeda. Berlima kami akan merasakan bagaimana serunya tinggal
di rumah keluarga Kobayashi. AAAKKKKKK nulis ini seriusan bikin kangen hiks
hiks
(Sakura Motchi)
Kalo ditanya pengalaman homestaynya gimana, sejujur-jujurnya aku akan
jawab sangat menyenangkan. Dalam waktu yang singkat keluarga Kobayashi
banyak mengenalkan kami pada kebiasaan-kebiasaan mereka sebagai orang Jepang
yang tinggal di daerah pedesaan. Kami diajak bercocok tanam (waktu itu kami
membantu menanam kentang dan tomat juga memanen sedikit asparagus), dibiarkan
memasak masakan indonesia sambil diajarkan membuat mash potato, bertukar cerita dengan kemampuan bahasa kami yang
minim satu sama lain (kami tidak lancar berbahasa jepang, Bapak dan Ibu
Kobayashi juga tidak lancar berbahasa inggris apalagi bahasa indonesia) tapi somehow kita bisa saling mengerti (cieee
*salah fokus). Ada beberapa video yang sempat aku rekam yang kalo ditonton
ulang kelihatan banget katroknya (katrok terhadap kemoderenan Jepang) tapi seru sih hahaha
Memori tentang ngobrol panjang di kala santap malam serta ketika Ibu
Kobayashi membawa kami minum teh di bawah indahnya bunga-bunga sakura yang
sedang bermekaran merupakan memori yang
akan aku ingat sampai tua sih kayaknya.
(Ibu Kobayashi)
Setelah pertemuan singkat dengan keluarga Kobayashi tersebut kami melanjutkan
jadwal kami dengan melakukan workshop dimana kami menjabarkan dan mendiskusikan
apa-apa saja yang telah kami pelajari dan hal-hal apa yang akan kami lakukan
dengan pengalaman tersebut, salah satunya yaitu diceritakan ke dalam tulisan
(yang akhirnya aku coba selesaikan di entri kali ini hehe).
Sehabis workshop
kami kembali menuju Tokyo dengan menggunakan shinkan-sen, di sana agenda kami berikutnya adalah jalan-jalan (yeay!). Kami mengunjungi Senso-ji, sebuah kuil Budha
yang berada di tengah kota Tokyo (biasanya cuma liat di NHK, pas liat beneran
langsung amazed gitu), selain itu kami juga diajak berkunjung ke Tobu Tower Sky
Tree yang mengelola Tokyo Sky Tree. Tempat ini keren banget sih. Inovatif dan
sangat ikonis. Inovatif karena ternyata Tokyo Sky Tree ini juga menghasilkan
energi yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar yaitu untuk penggunaan AC,
oiya ini kita dijelasinnya waktu kita dibawa masuk ke bawah tanah gitu, lupa
berapa lantai di bawah tanah. Agak-agak takut tapi kereeeeeeeeennnnnnnnn. Sorenya kami mempresentasikan hasil workshop
dan action plan kami untuk kemudian malamnya melanjutkan perjalan ke Chiba
karena besoknya kami sudah harus kembali ke Indonesia hiks~
(Tokyo)
Semenjak balik
dari sana, aku pengeeeeeen banget belajar tentang Tata Kota. There are lot's of things here that we need to plan and re-plan right? :)
Terima kasih
banyak untuk Kemenristek Indonesia, Jenesys2.0, JICE (Japan International
Cooperation Center) serta semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
program keren ini. Terima kasih banyak atas pengalaman berharga yang sangat
membuka wawasan dalam berbagai aspek. Semoga kedepannya program-program seperti
ini dapat terus terjalin antar kedua negara. Aamiin. Semoga suatu saat bisa kembali ke
Jepang lagi untuk belajar lebih banyak tentang since dan technology ya. Aamiin.
(one of beautiful afternoon in Japan, Spring 2014)
So that’s all
about my experiences in Japan. See you on the next post Insyaa Allah ;)









Komentar
Posting Komentar